Proposal Business Plan "Sosis Solo"

  

PROPOSAL BUSINESS PLAN SOSIS SOLO


 

DISUSUN OLEH :

PUTRI SALSABILA

1EAE21/11221604


 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal business plan mengenai produk makanan sosis solo. Proposal ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar bisnis dengan dosen pengampu Ibu Apriana Anggreini Bangun.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan proposal ini. Penulis berharap bahwa proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

 

                                                                                          Jakarta, 4 Oktober 2021

 

 

 

 

 

                                                                                                      Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

B.   Visi dan Misi

a.   Visi

b.   Misi

C.  Tujuan

D.  Maksud Kegiatan Usaha

E.   Potensi Bisnis

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Analisis SWOT

1.   Faktor Internal

2.   Faktor Eksternal

B.   Perencanaan Bisnis

1.   Sasaran dan Target Pasar

BAB III

MANAJEMEN PRODUKSI

A.  Proses Produksi

B.   Bahan-Bahan

C.  Alat dan Perlengkapan Tambahan

1.   Alat-Alat

2.   Perlengkapan Tambahan

D.  Biaya Lain-Lain

E.   Cara Membuat

BAB IV

RENCANA BIAYA

A.  Modal dan Pemasukan

B.   Perhitungan Harga Jual

C.  Perhitungan Laba atau Rugi

BAB V

PENUTUP

B.   Saran


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.   Latar Belakang

Indonesia merupakan suatu negara yang terdiri dari beragam suku bangsa yang mana memiliki keanekaragaman olahan masakan yang menjadi ciri khas daerah tersebut atau sering disebut sebagai makanan khas daerah. Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya.

Makanan khas daerah memiliki kandungan gizi dan manfaat yang beragam, sesuai dengan bahan baku, bahan tambahan, dan teknik pengolahan yang digunakan. Bahan utama produk makanan khas daerah adalah bahan nabati/hewani dengan kandungan nutrisi utamanya yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air.

Salah satu contoh makanan khas daerah adalah sosis solo yang merupakan makanan khas dari Kota Solo provinsi Jawa Tengah. Jajanan tradisonal tersebut terbuat dari daging sapi atau ayam digiling kemudian dibungkus dengan adonan tepung yang sudah dicetak lingkaran.

Makanan ini diadopsi dari sosis pada zaman penjajahan Belanda yang kemudian diubah dan disesuaikan dengan bumbu dan gaya lokal masyarakat Kota Solo sehingga menjadi makanan khas daerah. Konon kabarnya Kanjeng Sunan Pakubowono X sendiri yang menggubah dan meracik pertama kali. Namun, sumber yang lain mengatakan bahwa sosis solo dibuat karena masyarakat ingin mencoba makanan kesukaan para meneer dan noni Belanda. Meskipun hasil adopsi dari makanan luar namun rasa maupun penampilan sosis solo sangat khas dan berbeda dengan sosis di daerah lainya.

B.   Visi dan Misi

a.    Visi

Menjadikan makanan khas daerah banyak diminati oleh para konsumen dengan keunikan rasanya serta dapat selalu dilestarikan oleh masyarakat.

b.    Misi

  1. Menyediakan makanan khas daerah yang enak untuk dikonsumsi para konsumen.
  2. Menghadirkan berbagai macam inovasi agar produk tradisional menarik perhatian pembeli.
  3. Meningkatkan kualitas dari jajanan tradisional yang ditawarkan.

C.   Tujuan

  1.  Melestarikan makanan tradisional.
  2. Memberi kesan baik kepada masyarakat tentang jajanan tradisonal yang mana keunikan rasanya pun tidak kalah enak dengan makanan modern.
  3. Memperoleh keuntungan dari pemasaran yang telah dilakukan.

D.   Maksud Kegiatan Usaha

Maksud dari kegiatan usaha yang dilakukan adalah penulis ingin menyalurkan minat dan bakat yang dimiliki. Selain itu, dalam usaha ini penulis mendapat pengalaman serta wawasan yang luas lewat inovasi-inovasi yang dibuat terhadap makanan khas daerah.

      E.   Potensi Bisnis

Jajanan tradisional yang satu ini cukup popular dikalangan masyarakat yang mana peluang bisnisnya menjadi cukup besar. Tidak hanya itu, harga jualnya pun bisa dikatakan sangat terjangkau.


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.   Analisis SWOT

1.    Faktor Internal

a)    Strength (Kekuatan)

Menjual suatu produk makanan khas daerah dengan harga ekonomis dan rasa yang lezat serta diyakini dapat diterima oleh masyarakat luas dengan baik karena kualitas dari produk itu sendiri juga baik. Selain itu, bahan baku pembuatan sosis solo tersedia diberbagai tempat dan mudah didapat.

b)    Weakness (Kelemahan)

Produk yang ditawarkan mudah ditiru oleh penjual pesaing, sebab cara pembuatannya terbilang mudah. Jikalau saat masih mentah sosis solo tidak disimpan dengan baik di lemari pendingin, maka makanan tersebut bisa lebih cepat basi, berbeda ketika sudah digoreng.

2.    Faktor Eksternal

c)    Opportunity (Peluang)

Banyak masyarakat yang menyukai jajanan tradisional Indonesia dan tentunya mereka tidak asing dengan makanan sosis solo. Jika nantinya ada inovasi seperti mengubah isiannya, produk yang ditawarkan menjadi lebih menarik dan mampu bersaing dengan makanan modern. Sistem pemasaran yang  dilakukan pun mudah, hanya dengan memasarkannya di lingkungan sekitar atau bisa melalui social media.

d)    Threats (Ancaman)

Produk serupa mempunyai kualitas lebih baik serta harga jualnya yang lebih murah. Adapun pesaing yang tidak sehat, melakukan hal tidak baik agar produk yang dijual cepat laku.

B.   Perencanaan Bisnis

1.    Sasaran dan Target Pasar

Sasaran penjualan makanan ini adalah masyarakat dari segala usia mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Promosinya dimulai dari daerah sekitar tempat tinggal serta melakukan promosi kepada rekan-rekan karena promosi dalam suatu kelompok biasanya lebih efektif, metodenya pun dari mulut ke mulut.

Sosial media juga bisa dijadikan sarana promosi yang mana jauh lebih cepat tersebar informasinya dan pemesanan atau pembelian produk menjadi lebih mudah. Memberi label nama pada suatu produk juga termasuk dalam mempromosikan barang dagang.


BAB III

MANAJEMEN PRODUKSI

 

A.   Proses Produksi

Penulis melakukan kegiatan produksi antara lain:

1.    Mengembangkan ide modifikasi produk berdasarkan kebutuhan konsumen terhadap produk yang sedang tren yakni kuliner.

2.    Pada bagian produksi, penulis menentukan bahan baku pendukung selain bahan utama dengan melakukan survei pasar agar memperoleh harga yang lebih kompetitif.

3.    Produksi dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan dengan mengutamakan kehigienisan agar tercipta kepercayaan konsumen terhadap produk yang dipasarkan oleh penulis.

4.    Membuat laporan keuangan untuk membuat sistem manajemen yang sehat di dalam kegiatan usaha. Bila keuangan ditangani dan disusun dengan baik maka kegiatan produksi dapat berjalan lancar dan optimal.

B.   Bahan-Bahan

Dalam memproduksi jajanan tradisional sosis solo, penulis menggunakan bahan-bahan seperti di bawah ini beserta total harganya :

·      Ayam fillet ½ kg Rp. 25.000

·      Tepung Terigu ½ kg Rp 7.000

·      Garam 2 sdt Rp 1.500

·      Penyedap rasa ayam 2 sdt Rp 500

·      Lada bubuk 2 sdt Rp 500

·      Telur 3 butir @2.000 Rp 6.000

·      Mentega 3 sdm Rp 1.500

·      Santan kelapa 1 pcs Rp 3.000

·      Air 330 ml Rp 2.000

·      Minyak goreng secukupnya Rp 2.000

·      Bawang putih 5 siung Rp 1.000

·      Bawang merah 5 siung Rp 1.000

·      Jahe secukupnya Rp 1.000

·      Daun salam 5 lembar Rp 1.000

·      Daun jeruk 5 lembar Rp 1.000

Total harga = Rp 54.000

C.   Alat dan Perlengkapan Tambahan

1.    Alat-Alat

·      Wajan 

·      Teflon

·      Mangkuk

·      Sendok sayur

·      Sendok makan

·      Saringan

·      Food chopper

·      Blender

·      Pisau

2.    Perlengkapan Tambahan

·      Label logo toko 100 pcs @200 Rp 20.000

·      Kemasan box 30 pcs @2.000 Rp 60.000

Total harga : Rp 80.000

D.   Biaya Lain-Lain

·      Isi Ulang Gas Rp 22.000

Total harga : Rp 22.000

E.   Cara Membuat

1.    Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2.    Hal pertama yang harus dilakukan yaitu merebus ayam fillet untuk isian sosis solo.

3.    Sembari menunggu rebusan ayamnya, buatlah adonan untuk kulit sosis solo. Tuang tepung terigu ke dalam mangkuk yang sudah disiapkan.

4.    Larutkan tepung dengan air sambil diaduk perlahan dengan sendok makan. Setelah itu, saringlah menggunakan saringan agar adonan tidak menggumpal.

5.    Pecahkan 3 butir telur dan kocok terlebih dahulu. Masukkan ke dalam mangkuk adonan untuk kulit.

6.    Panaskan teflon untuk melelehkan mentega. Jika suda meleleh, campurkan dengan adonan dengan tujuan agar nantinya adonan tidak lengket saat digunakan dan menambah cita rasa gurih.

7.    Aduk agar tercampur rata. Tambahkan 1 pcs santan kelapa ke dalamnya.

8.    Agar kulit sosis solo semakin lezat, masukkan garam, penyedap rasa, serta lada bubuk lalu aduk.

9.    Jika ayam fillet sudah matang, tiriskanlah. Kemudian  siapkan food chopper untuk menghaluskan ayamnya. Sebelumnya, potong-potong dahulu ayam fillet dengan pisau agar mudah dihaluskan dalam food chopper.

10. Ayam fillet sudah halus. Lanjutkan dengan memblender bumbu untuk dicampurkan dengan ayam.

11. Cuci bersih bawang merah, bawang putih, jahe, daun salam, dan daun jeruk. Masukkan bawang-bawang ke dalam mesin blender dan haluskan.

12. Tuang bumbu halus ke dalam wajan beserta daun salam dan daun jeruk dengan memberi minyak goreng secukupnya.

13. Tunggu sampai bumbu tidak berbau, lalu masukkan ayam yang sudah di chopper. Tambahkan garam, penyedap rasa, dan lada, aduk sampai tercampur rata.

14. Isian sudah siap maka lanjutkan membuat kulitnya dengan cara menuangkan 1 sendok sayur ke teflon, kemudian putar agar membentuk lingkaran. Buatlah secukupnya.

15. Mulailah membuat sosis solo. Siapkan 1 lembar kulit lalu masukkan 1 sendok ayam yang sudah dibumbui.

16. Lipatlah perlahan hingga menutup semua. Lakukanlah hingga ayam dan kulit habis.

17. Sosis solo siap untuk digoreng ataupun disimpan ke dalam kulkas.


BAB IV

RENCANA BIAYA

A.   Modal dan Pemasukan

Total Biaya Produksi = Bahan-Bahan + Perlengkapan + Biaya Lain-Lain

= 54.000 + 80.000 + 22.000

= Rp 156.000

Besar modal yang harus dikeluarkan dalam satu kali produksi adalah sebesar Rp 156.000 dan dapat menghasilkan sekitar 30 buah sosis solo.

B.   Perhitungan Harga Jual

Harga Pokok Produksi = Total Biaya Keseluruhan : Hail Produksi

= Rp 156.000 : 30

= Rp 5.200/pcs

Harga Jual Produk = Harga Pokok Per Produk + Laba yang Diinginkan/Kisaran

= Rp 5.200 + Rp 1.300

= Rp 6.500

C.   Perhitungan Laba atau Rugi

Laba = (Hasil Produksi x Harga Jual) – Modal

= (30 x Rp 6.500) – Rp 156.000

= Rp 195.000 – Rp 156.000

= Rp 39.000

Presentase Laba = Laba : Modal x 100%

= Rp 39.000 : Rp 156.000 x 100%

= 25%

 

BAB V

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Sebelum memulai usaha alangkah baiknya mengenali dulu tentang produk yang akan dijual dan berbagai hal lainnya yang berhubungan dengan usaha yang akan didirikan, seperti peluang usahanya bagaimana, strategi pemasarannya seperti apa, serta ancaman atau kelemahan apa yang ada untuk usaha. Barang dagang yang dijual ini tidak memerlukan modal yang besar tetapi butuh perencanaan yang sangat matang agar usaha yang dijalankan mampu berjalan dengan sebaik-baiknya. Jajanan tradisional yang sudah popular dikalangan masyarakat pasti akan memudahkan penjual untuk memasarkan produknya. Akan tetapi, tetap harus berhati-hati pada saingan di pasaran.

Penulis sangat mengharapkan jika produk yang penulis buat dapat diterima dan direspon dengan baik oleh masyarakat luas.

B.   Saran

Penulis menyadari bahwa proposal yang dibuat jauh dari sempurna. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran yang membangun demi penyempurnaan akan proposal ini di masa depan.

Demikian proposal ini, penulis berharap kegiatan usahanya dapat berjalan dengan baik dan lancar seperti yang diharapkan serta penulis juga berharap dalam mengembangkan usahanya ini nantinya dapat bermanfaat bagi penulis sendiri bahkan masyarakat luas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                  

 

 

 

 

Komentar

Postingan Populer